CIANJUR – Minimnya promosi, membuat para petani bonsai di Pacet dan Cipanas kian merana. Padahal, tanaman kerdil asal daerah wisata itu sudah dikenal dibeberapa daerah di Indonesia.
Ketua Persatuan Penggemar Bonsai Indonesia (PBBI) Kabupaten Cianjur Emus Sofyan menjelaskan, setelah sekian tahun berjalan hingga saat ini perhatian Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk mempromosikan tanaman bonsai dirasakan masih kurang. Sehingga keberadaan sekitar 3.800 orang petani bonsai, dan pengrajin pot nasibnya kian merana.
“Kami sangat mengharapkan, Pemkab Cianjur bisa menyediakan lahan untuk sentra pedagang dan petani bonsai. Tak hanya itu Pemkab Cianjur harus bisa membantu proses pemasaran,” tuturnya.
Menurutnya, sekarang petani malah berpencar, sehingga diantara mereka ada yang gulung tikar hingga alih profesi. Padahal petani bonsai itu berpotensi sekali, dan diakui oleh nasional serta disenangi turis mancanegara.
“Petani bonsai di Pacet khususnya ini sangat berpotensi sekali dan berprestasi. Akan tetapi karena minimnya sokongan pemerintah, akhirnya satu per satu petani bonsai mulai bangkrut,” keluhnya.
Menyikapi kondisi ini, para petani bonsai membutuhkan lahan yang bisa disediakan Pemkab. Lahan tersebut dibutuhkan sebagai sentra tanaman hias bonsai dengan luas sekitar tiga hektar.
“Selain sebagai lokasi berjualan, nanti sentra tanaman hias diperuntukkan menjadi budidaya bonsai,” paparnya.
Diakuinya, dipilihnya lokasi di Cipanas, karena lebih dekat ke Jakarta, Tangerang, dan beberapa kota besar untuk pemasarannya.
Menurutnya, keberadaan sentra tersebut bisa lebih memudahkan para konsumen dan pecinta tanaman bonsai ketika datang ke Cianjur. Terlebih Cipanas ini merupakan destinasi wisatawan.
“Jika sudah ada sentra bonsai semua pedagang dan petani disatukan. Nantinya pembeli bisa datang serta beli sendiri tidak perlu kesana kemari,” terangnya.
Pihaknya mengharapkan adanya perhatian pemerintah terhadap petani bonsai. Pasalnya amat disayangkan nama petani bonsai di Cipanas, kalau hanya tinggal nama. “Luar negeri pun sudah mengakui keberadaan petani bonsai di Cipanas, karena hasil karyanya sudah mendunia,” tandasnya.(yis/sri)