Dekranasda Buat Ajang Promosi Kerajinan Cianjur

Dekranasda Buat Ajang Promosi Kerajinan Cianjur
PROMOSI: Salah satu stand yang ikut dalam ajang promosi bagi para pengrajin rumahan nampak berjajar hasil produk yang dihasilkan. Dekranasda Kabupaten Cianjur berupaya terus untuk membantu para pengrajin rumahan, terutama terkait pasar. (FOTO: AYI SOPIANDI)
0 Komentar

CUGENANG – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Cianjur menggelar ajang promosi bagi para pengrajin rumahan se Cianjur, yang dilaksanakan di halaman Kantor Dekranasda Kampung Pos, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kamis (27/12).
Tim Kreatif Dekranasda, Romy Handari mengatakan, ada 40 stand yang disiapkan bagi para pengrajin rumahan tersebut. Dengan berbagai kerajinan khas Cianjur siap untuk dipromosikan oleh Dekranasda yang didalamnya terdiri dari Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Cianjur.
“Kita siapkan 40 unit stand bagi para pengrajin, yang nantinya selain dipasarkan hasil karya para pengrajin tersebut juga akan di promosikan ke tingkat nasional,” kata Romy Handari, kepada Cianjur Ekspres, Kamis (27/12).
Romy mengatakan, Dekranasda mewadahi para pengrajin yang ada di Kabupaten Cianjur. Selain itu hasil kerajinannya akan dipromosikan oleh Dekranasda dengan berbagai cara salah satunya dengan melalui medsos yang dimiliki Dekranasda.
“Dekranasda ini skupnya tingkat nasional, dan bukan hanya di daerah saja,” kata Romy.
Selain pameran Dekranasda Award, juga menggelar lomba menggambar dan mewarnai dengan kriteria mewarnai yang diikuti oleh anak TK dan menggambar oleh anak SD dengan masing-masing peserta 20 orang.
“Untuk Dekranasda Award itu diikuti oleh 20 orang peserta dari pengrajin, 20 peserta TK lomba mewarnai, dan 20 orang peserta SD untuk lomba Menggambar,” katanya.
Romy mengatakan, acara akan digelar selama 2 hari, mulai Kamis hingga Jumat (27-28/12). Adapun kerajinan yang mengikuti ajang promo adalah kerajinan dari bahan bambu yang dijadikan angklung mini, kecapi mini, suitan burung, mutiara lombok, benang kasur yang dijadikan tas hand phone, akrilik dijadikan tempat permen, tempat tisu, kaolin (bahan dasar keramik) di jadikan guci, gelang keramik dan home dekor.
“Harga per satu kerajinannya dimulai dari Rp 10 ribu hingga jutaan rupiah,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu peserta pameran Dekranasda Nuni Nuraenai mengatakan, jika dirinya meneruskan usaha orang tuanya sebagai pengrajin pernak-pernik yang terbuat dari bahan keramik.
Ia mengatakan, nama hasil kreasinya itu dinamai Pancaniti Keramik, dan pemasarannya saat ini sudah sampai ke Papua, Kalimantan, Sulawesi, Medan dan Bali.

0 Komentar