Dewan Panggil RSDH Soal Dugaan Malapraktik

Dewan Panggil RSDH Soal Dugaan Malapraktik
AUDEN: Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Cianjur dari Komisi IV saat auden terkait adanya dugaan malapraktik di RSDH Cianjur (FOTO: AYI SOPIANDI)
0 Komentar

“Akan tetapi kalau secara ke gawat daruratan bagi pasien BPJS yang harus ditangani, dan saya tidak mau ini menjadikan jawaban satu pihak. Yang pasti akan saya tanyakan dahulu ke dokter yang bersangkutan, betul tidaknya memulangkan pasien dengan alasan batas maksimal pengguna BPJS,” katanya.
Di samping itu, Direktur RSDH Cianjur dr Renita mengaku kesulitan untuk bertemu dengan pihak keluarga almarhumah Fadilah Ramawindani. Menurutnya, hal tersebut akibat ada pihak-pihak yang ingin memanfaatkan situasi dengan adanya kasus praduga malaparktik di RSDH.
Pihaknya merasa adanya miskomunikasi dengan pihak keluarga korban. Menurutnya, selama ini pihaknya berupaya untuk menempuh secara kekeluargaan, namun berhubung timbulnya pihak-pihak lain sehingga menyulitkan niatannya untuk menemui pihak keluarga korban.
“Sebenarnya ini hanya miskomunikasi saja, dan kalau sudah ketemu langsung seperti ini kita bisa mendengar langsung keluhan ibu Ai Rahmawati,” kata dr Renita.
Menanggapi adanya dugaan malapraktik yang dilakukan oleh salah satu dokter spesialis ahli bedah, Renita mengaku belum bisa berkomentar terlalu jauh. Pasalnya, untuk membuktikan semua itu harus dilakukan beberapa tahapan dari para ahli.
“Kami belum bisa menafsirkan bahwa yang dilakukan dokter kami itu malapraktik. Bahkan seorang penyidik dari kepolisian pun tidak bisa memvonisnya karena harus didukung dengan pembuktian yang kongkrit,” kata dia.
Renita mengatakan, pihaknya akan terus berupaya melakukan komunikasi dengan pihak keluarga pasien untuk mencoba mengambil jalur secara kekeluargaan, meskipun kontek pelaporan ke pihak kepolisian masih tetap berlanjut.
“Saya rasa kasus seperti ini jangan lagi sampai terulang di RSDH maupun di rumah sakit yang ada di Kabupaten Cianjur ini. Dan ini kita jadikan pembelajaran agar tidak lagi ada kejadian yang serupa,” ujarnya.
Ibunda almarhumah Fadilah Rahmawindani, Ai Rahmawati menuturkan, masih merasa kesal kepada dokter yang menangani operasi di RSDH Cianjur pada beberapa waktu lalu. Menurutnya, hingga saat ini dirinya masih terngiang akan perlakuan dan sikap dari seorang dokter Randy ketika berkomunikasi dengannya waktu di RSDH.
“Masih sakit hati saya ini, sampai kapan pun tak akan terobati. Apalagi tutur bahasa seorang dokter yang katanya pendidikannya tinggi tapi sama sekali tidak ada sopan santunnya,” kata Ai.

0 Komentar