CIANJUR – Krisis air irigasi di Kampung Kadu Dampit, RT 009/003, Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, di keluhkan oleh para petani. Pasalnya, mereka mengalami kesulitan saat ingin bercocok tanam akibat tidak tersedianya air.
Kondisi tersebut di harapkan tidak lagi terjadi. Jika melihat adanya program dari pemerintah yang tengah gencarnya melaksanakan pembangun infrastruktur, salah satunya saluran irigasi.
“Masyarakat dan petani tidak usah khawatir, sebab kini dan esok Jokowi sedang membangun bendungan irigasi dibeberapa wilayah di Indonesia, dan semoga wilayah Cianjur akan segera menjadi target selanjutnya untuk pembangunan bendungan ini,” kata kader PSI, Daniel Tumiwa pada saat kunjungan sosialisasi di Kampung Kadu Dampit, baru-baru ini.
Dalamkesempatan tersebut, pria yang juga menjadi salah satu jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi itu menjelaskan tentang program kerja Jokowi yang telah berlangsung di periode 2014-2019 ini.
Salah satu bukti, lanjut Daniel, Presiden Jokowi telah melaksanakan programnya adalah terselesaikan dan sudah diresmikan Bendungan Jatigede di Sumedang, Jawa Barat. Tidak menutup kemungkinan jika nanti Cianjur akan menjadi target proyek pembangunan bendungan irigasi selanjutnya.
“Sebetulnya kalau kita lihat kekhawatiran yang terjadi sekarang tidak perlu berkepanjangan. Kalau kita lihat dari program pemerintah yang mencakup seluruh masalah irigasi yang mencakup 11 persen, irigasi total yang terkaper oleh irigasi yang sekarang, perbaikan bendungan dan perbaikan-perbaikan lainnya targetan naik ke 19 persen itu akan segera sampai ke wilayah ini juga,” jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi beserta wakilnya Jusuf Kalla telah memprogramkan pembangunan 65 bendungan yang terdiri dari pembangunan 16 bendungan lanjutan dan 49 bendungan baru. Selain itu juga diprogramkan pembangunan jaringan irigasi baru seluas 1 juta hektar dan merehabilitasi 3 juta hektar irigasi yang rusak.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan bendungan akan meningkatkan suplai air untuk lahan pertanian secara lebih merata dan kontinu. Dengan adanya suplai air dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, nantinya akan bisa bertambah menjadi 2-3 kali,
“Saat ini dari 7,3 juta hektar lahan irigasi, hanya sekitar 11 persen yang mendapatkan pasokan air dari bendungan. Nantinya setelah 65 bendungan rampung, daerah irigasi yang akan dipasok airnya dari bendungan akan bertambah menjadi 19-20%,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu. (job3/sri)