SEDIKITNYA 440 warga Cianjur mendapatkan biasiswa dari Baraya Eka Sastra untuk belajar di Taiwan. Mereka menjadi mahasiswa di Chein Hsin University Taiwan Science and Technology.
Sebelumnya Baraya Eka Sastra sudah melakukan MoU (memorandum of understanding) dengan Chein Hsin University Taiwan. Ada beberapa jurusan di universitas tersebut yakni Fakultas Agro Teknologi Pertanian, Material, Manajemen Bisnis Internasional, Tehnik Elektro, dan lain sebagainya.
Ketua Baraya Eka Sastra Cianjur Firman Mulyadi mengatakan, pemberangkatan para siswa lulusan SMA/SMK untuk belajar di Taiwan bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa dengan cara kuliah sambil kerja di luar negeri. Dengan begitu diharapkan bisa mengurangi beban orang tua dalam hal perekonomian.
“Sekarang ketika si anak bisa kuliah, namun disisi lain juga bisa ngirim uang ke orang tuanya. Karena memang langsung dapat kerjaan disalah satu perusahaan besar yang ada di Taiwan,” katanya.
Firman mengatakan, sebelumya Baraya Eka Sastra bisa memberangkatkan secara gratis. Namun hal tersebut dilakukan ternyata banyak kendala, seperti adanya anak yang sudah diberangkatkan dan selang dua bulan tiba-tiba minta pulang ke tanah air dengan alasan karena rindu keluarga
“Sebelumnya kita dari Baraya Ekasastra memberangkatkan sebanyak 440 anak bangsa dari berbagai wilayah di Kabupaten Cianjur. Namun ternyata ada beberapa anak yang tidak jadi berangkat padahal pasport, visa dan medical check up sudah kita buat. Sehingga saat ini mulai di berlakukan untuk mengurus berkas dan persyaratannya menggunakan biaya sendiri seperti pembuatan pasport, visa dan medical check up,” katanya.
“Perlu diketahui, sebelum anak tersebut berangkat ke Taiwan maka harus menandatangani MoU terlebih dahulu, dan itu harus ditaati. Artinya ketika semua itu dilanggar maka mau tidak mau harus mentaatinya,” lanjut Firman.
Semua yang diberangkatkan harus siap dengan segalanya, baik mental ijin orang tua. Bagi mereka yang akan diberangkatkan jangan sampai ketika ada di Taiwan orang tua ataupun anak malah merengek minta pulang lagi ke indonesia. “Karena mereka harus membiayai pemulangannya sendiri dan mengganti biaya yang telah kita keluarkan selama kuliah di Taiwan,” tegasnya.