CIANJUR – Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman menegaskan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai penyumbang terbesar Indek Pembangunan Manusia (IPM) untuk sektor daya beli di Kabupaten Cianjur selain untuk sektor, pendidikan dan kesehatan.
“IPM itu kan ada tiga, kesehatan, pendidikan dan daya beli. Untuk sektor daya beli di Cianjur yang paling tinggi. Nah daya beli itu kan didorongnya oleh UMKM, indikatornya kesana. Sehingga UMKM ini memberikan kontribusi untuk peningkatan IPM kita,” kata Herman saat ditemui Cianjur Ekspres baru-baru ini.
Kita disinggung prosentasenya sebagai penyumbang terbesar untuk sektor daya beli, wabup enggan mempresentasikan. “Pokoknya sektor UMKM itu penyumbang paling tinggi untuk IPM daya beli,” tegasnya.
Wabub juga mengakui, untuk IPM pendidikan di Kabupaten Cianjur masih rendah. “Kita akui memanh untuk pendidikan masih rendah, kita masih tertinggal. Tapi untuk daya beli kita tertinggi,” paparnya.
Sementara itu, untuk mendorong para pelaku UMKM di Cianjur bisa lebih maju dan berkembang, Herman mengaku akan membuat regulasi terkait kewajiban para pengusaha harus menyertakan produk UMKM yang ada di Cianjur dalam menjalankan usahanya. Tidak hanya saat mengajukan perijinan, tapi juga saat sudah berjalan
Menurut Herman, keberadaan pelaku UMKM sangat membantu peningkatan daya beli masyarakat.
“Kita akan berupaya mendorong agar bisa lebih maju dan berkembang,” katanya.
Sebagai salah satu bentuk perhatiannya terhadap UMKM, sedianya akan dilaksanakan jambore pelaku UKM di Cianjur. “Awal bulan depan kita laksanakan jambore UKM, semoga ini bisa menjadi ajang untuk semakin meningkatkan daya tawar UKM Cianjur,” harapnya. (sri)