CIANJUR – Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur bakal mengalokasikan anggaran penyertaan modal untuk pemasangan saluran bagi warga tidak mampu dan penambahan debit air.
Dirut Perumdam Tirta Mukti, Budi Karyawan mengatakan, ada sekitar 1.500 pemasangan baru bagi warga tidak mampu yang dibiayai dari penyertaan modal. Warga diwilayah Cianjur selatan pun bakal diutamakan mendapat bantuan tersebut.
“Kalau tahun lalu ada sekitar 1.000 jaringan baru untuk warga tidak mampu, tahun ini kami tambah sekitar 500 penerima. Kalau harus bayar, mereka perlu mengeluarkan biaya hingga Rp 1.165.000, tapi kami gratiskan melalui anggaran yang ada,” kata Budi kepada Cianjur Ekspres, Minggu (18/11).
Dia mengatakan, selain pemasangan saluran, pihaknya juga akan mengoptimalkan anggaran yang ada untuk peningkatan debit air dan normalisasi jaringan distribusi.
“Tentu perlu ada peningkatan debit, serta perbaikan saluran air. Supaya distribusi air bersih ke warga bisa lancar,” ucapnya.
Menurutnya, meskipun anggaran yang didapat untuk penyertaan modal di tahun depan lebih sedikit dibandingkan 2018, pihaknya akan tetap memaksimalkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
“Tahun lalu sekitar Rp 8 miliar, sekarang hanya Rp 5 miliar. Tapi kami berterimakasih tetap ada penyertaan modal untuk memenuhi kebutuhan operasional dan program yang dijalankan,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman menyebutkan, dana penyertaan modal sebesar Rp 7,5 miliar untuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) akan dibagi dua, yakni untuk Perumdam Tirta Mukti dan Cianjur Jago Niaga.
“Untuk dua, Perumdam Rp 5 miliar dan Cianjur Jago Niaga Rp 2,5 miliar,” ujar dia.
Hal itupun, menurut Herman sudah disampaikan dalam jawaban eksekutif atas pandangan fraksi-fraksi DPRD Kabupaten Cianjur. Pasalnya sejumlah fraksi juga mempertanyakan terkait permodalan yang dicantumkan dalam nota pengantar RAPBD 2019.
Dia menjelaskan, penyertaan modal tersebut kembali diberikan pada Perumdam lantaran badan usaha tersebut belum bisa mandiri menutupi kebutuhan operasional. Apalagi, lanjut Herman, tarif dasar untuk air masih rendah.
“Kalau dibandingkan daerah lain kan Cianjur ini paling rendah tarifnya. Dengan tarif itu tidak akan cukup untuk menutupi seluruh operasional, termasuk untuk perbaikan pipa. Makanya kami kembali sertakan modal,” ungkapnya.