CIANJUR – Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman menyebutkan dana penyertaan modal sebesar Rp 7,5 miliar untuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) akan dibagi dua. Di antaranya untuk Perumdam Tirta Mukti dan Cianjur Jago Niaga.
“Untuk dua, Perumdam Rp 5 miliar dan Cianjur Jago Niaga Rp 2,5 miliar,” ujar dia kepada Cianjur Ekspres saat dihubungi melalui telepon seluler, Minggu (11/11).
Hal itupun, menurut Herman sudah disampaikan dalam jawaban eksekutif atas pandangan fraksi-fraksi DPRD Kabupaten Cianjur. Pasalnya, sejumlah fraksi juga mempertanyakan terkait permodalan yang dicantumkan dalam nota pengantar RAPBD 2019.
Dia menjelaskan, penyertaan modal tersebut kembali diberikan pada Perumdam lantaran badan usaha tersebut belum bisa mandiri menutupi kebutuhan operasional. Apalagi, lanjut Herman, tarif dasar untuk air masih rendah.
“Kalau dibandingkan daerah lain kan Cianjur ini paling rendah tarifnya. Dengan tarif itu tidak akan cukup untuk menutupi seluruh operasional, termasuk untuk perbaikan pipa. Makanya kami kembali sertakan modal,” ungkapnya.
Dia menargetkan, ke depan Perumdam harus bisa mandiri bahkan turut menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Cianjur. “Mereka juga ada kajiannya, pasti ke depan akan mandiri bahkan bisa menyumbang ke daerah,” kata dia.
Terkait Cianjur Jago Niaga, ucap Herman, pemkab juga memberikan penyertaan modal untuk operasional di awal pengembangannya. Menurutnya, BUMD tersebut sudah terbentuk struktur organisasinya, namun masih belum berjalan optimal lantaran mesti mengurus administrasi.
“Mulai tahun depan sudah optimal. Tapi secara teknis penyertaan modal ya untuk apa, saya kurang tahu,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, fraksi- fraksi DPRD Kabupaten Cianjur mempertanyakan pengeluaran pembiayaan berupa penyertaan modal sebesar Rp 7,5 miliar untuk BUMD dalam nota pengantar keuangan pembahasan APBD 2019. Pasalnya, dalam nota tersebut tidak dijelaskan rinci terkait permodalannya.(bay/red)