PANDANGAN yang merendahkan kaum perempuan juga diharapkan tidak ada lagi, sebab
perempuan mampu untuk sama-sama berperan penting dalam segala hal.
Demikian ditegaskan Ketua Gerakan Perempuan Parahyangan (GPP) Cianjur, Hj Umi
Listyawati, disela kegiatan seminar dan deklrasi terkait peran perempuan untuk negeri yang
dilaksanakan di salah satu cafe jalan KH. Hasyim Ashari Senin (5/11)
Dikatakan Hj. Umi Listyawati, kegiatan seminar dan deklarasi tersebut lantaran adanya
keprihatinan dari kaum perempuan lantaran munculnya sebutan emak-emak, yang tidak
mencerminkan sosok sebenarnya kaum perempuan.
“Emak-emak cenderung dipersepsikan sebagai bagian dari kaum perempuan yang tidak
berdaya dan hanya dijadikan objek. Karena itu penyebutan emak-emak tidak tepat, harus
dikembalikan ke penyebutan perempuan,” kata Umi kepada Cianjur Ekspres usai kegiatan.
Penyebutan dan penempatan istilah perempuan, kata Umi, menggambarkan secara utuh
entitas gender, yaitu meliputi jenjang usia, karakter, sifat, profesi, dan lainnya.
Dengan dikembalikannya penyebutan tersebut, maka kaum perempuan, bukan hanya objek,
tetapi juga menjadi subjek di dalam setiap aktifitas sosial politik, sosial ekonomi, hingga
sosial budaya.
“Dengan demikian kaum perempuan ini harus ditempatkan sebagai salah satu pilar dalam
kehidupan bernegara dan berbangsa,” katanya.
Atas dasar itu, ungkap Umi, kaum perempuan harus menyatakan kembali keberadaannya
secara terbuka. Salah satunya dengan yang dilakukan oleh Gerakan Perempuan
Parahyangan Kabupaten Cianjur termasuk di Jawa Barat melalui deklarasinya.
“Gerakan ini bersifat independen, tidak berafiliasi ke kekuatan partai politik. Tetapi memiliki
hak untuk menyatakan sikapnya terhadap peristiwa-peristiwa politik negara,” katanya.
Dia menambahkan, untuk memelihara eksistensinya GPP, akan melakukan tugas-tugas
penguatan kaum perempuan melalui program-program pemberdayaan kaum perempuan,
bekerjasama dengan semua elemen masyarakat, termasuk dengan komponen pemerintah.
(bay/sri)
Perempuan Mampu Berperan Penting
