Dinkes Gencar Lakukan Sosialisasi Vaksin MR dan Ori

Dinkes Gencar Lakukan Sosialisasi Vaksin MR dan Ori
IMUNISASI DIFTERI: Petugas kesehatan dari Puskesmas Kecamatan Sukanagara memberikan suntikan imunisasi pencegahan difteri, pada sejumlah murid sekolah dasar di wilayahSukanagara. (ZENAL MUSTARI/CIANJUR EKSPRES)
0 Komentar

 
CIANJUR, cianjurekspres.net – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, gencar melakukan sosialisasi pentingnya anak mendapatkan imunisasi Measles Rubella (MR) untuk campak ataupun Outbreak Response Immunization (ORI) untuk difteri.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Neng Efa Fatimah, mengatakan, langkah itu dilakukan untuk menepis adanya isu vaksin yang tidak halal.
“Sebetulnya bukan vaksin MR saja, tapi juga imunisasi lainnya mendapatkan penolakan luar biasa. Untuk menepis isu vaksin tidak halal, sejauh ini kami sudah memerintahkan setiap puskesmas bergerak menyosialisasikan dengan cepat untuk meluruskan,” kata dia kepada wartawan saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (18/9).
Efa menjelaskan, imunisasi harusnya tidak ditolak karena tak ada lagi vaksin lain untuk menangkal potensi penyakit campak atau difteri. Kalaupun ada penolakan dari warga, maka segala dampak ditanggungkan oleh warga itu sendiri.
“Kalau misalnya tak mau disuntik, tentu berisiko. Tapi mereka harus membuat surat penyataan yang ditandatangani diatas materai. Kalau terjadi apa-apa di kemudian hari jangan sampai menyalahkan pemerintah. Pernah ada yang menolak di vaksin. Ternyata anaknya terkena cacar, hingga akhirnya mau diimunisasi,” jelasnya.
Dia mengungkapkan. untuk jumlah anak yang mendapatkan vaksin MR di Kabupaten Cianjur sebanyak 643.231 orang. Realisasinya sudah mencapai 97,63 persen atau melampaui target sebesar 95 persen. Sedangkan realisasi vaksin ORI gelombang pertama sudah mencapai di atas 85 persen.
Sedangkan vaksin ORI dibagi dalam tiga sasaran yakni usia 1-5 tahun dengan proyeksi sebanyak 160.320 anak, usia 5-7 tahun proyeksinya sebanyak 86.450 anak, dan usai 7-19 tahun proyeksinya sebanyak 517.458 anak. “Jumlah proyeksi anak yang mendapatkan vaksin ORI sebanyak 764.228 anak. Kebanyakan usia sekolah,” ujarnya.
Menurutnya, pemberian vaksin MR dalam satu tahun diberikan satu kali. Sedangkan vaksin ORI sebanyak tiga kali. “Pada pemberian vaksin ORI gelombang kedua masih dalam pendataan. Masih kami rekapitulasi karena ada beberapa yang terlambat melaporkan karena tak mau divaksin MR. Sedangkan untuk gelombang ketiga masih menunggu logistik dari Kementerian Kesehatan. Kemungkinan Desember baru dilakukan. Insya Allah target bisa tercapai,” pungkasnya.(bay/yhi)

0 Komentar