”Ada alasan, selain untuk mengulang sejarah perkopian. Kami juga ingin petani kopi lebih terangkat, mendapatkan dampak lebih besar, sehingga produksi kopi ke depannya lebih konsisten lagi,” kata dia.
Pasalnya, terkendalanya produksi kopi Cianjur hingga saat ini banyak disebabkan oleh kurang konsistennya proses produksi. Tidak sedikit petani yang melakukan tanam dan panen kopi secara suka-suka tanpa target pasti. Banyak petani, dapat dengan mudah menjual biji kopi mereka yang masih muda ke tengkulak karena terdesak kebutuhan. (bay/yhi)