CIANJUR, cianjurekspres.net – Warga di Desa Girimulya dan Cibaregbeg di Kecamatan Cibeber mulai mengalami dampak dari musim kemarau, dimana sumur-sumur mereka perlahan mengering. Akibatnya mereka mengandalkan air sungai untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari mereka.
“Hampir setiap pagi dan sore, warga di sini mendatangi sungai yang ada di kampung kami untuk mandi, cuci, dan kebutuhan air bersih untuk minum dan memasak,” kata Nonok, 50, seorang warga Kampung Legok Picung, Desa Girimulya, kepada wartawan.
Nonok menyebutkan, sulit mendapatkan air bersih sudah di rasakan warga sejak satu pekan terakhir. Padahal, Bdan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memprediksi puncak musim kemarau diprediksi baru akan terjadi puncaknya pada Agustus mendatang.
“Sudah hampir satu pekan terakhir, jika kondisi terus tak turun hujan. Bisa dipastikan semua sumur milik warga akan mengalami kekeringan,” ucapnya.
Selain mengandalkan air sungai, lanjut dia, untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari. Masyarakat setempat juga terpaksa menghemat ketersediaan air bersih yang ada di sumur-sumur mereka.
“Makanya air sumur lebih dihemat hanya untuk keperluan minum. Sementara keperluan lainnya mengambil air kali dengan menggunakan drijen kecil,” katanya.
Kepala Desa Cibaregbeg, Subuh Basarah, mengatakan, sebagian masyarakat yang di wilayah desanya memang sudah menggunakan air sungai untuk keperluan cuci, mandi.
Namun untuk dikonsumsi masyarakat pihaknya telah mengantisipasi dengan tersedianya air bersih yang bersumber dari sumur buatan bantuan dari pusat. “Tapi melihat kondisi seperti ini sekitar dua atau tiga mingguan lagi, air bersih yang tersedia gak bakal mencukupi kebutuhan warga Cibaregbeg,” ujar Subuh.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk sektor pertanian, Subuh mengungkapkan, pihaknya telah menginstruksikan para petani agar membuat embung untuk menampung air. “Kelompok tani yang ada di wilayah sudah kami instruksikan mempunyai pompa air agar segera menyedot air sungai untuk disimpan di embung. Meskipun, untuk jumlah mesin sedot air masih sangat kurang,” ungkapnya.
Camat Cibeber, Ali Akbar, menjelaskan, pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan intansi terkait untuk memberikan bantuan teknis yang dibutuhkan dalam penyediaan sarana prasarana air bersih. DIa mengimbau kepada seluruh masyarakat dan Kepala desa, Krcamatan Cibeber agar segera menagmbil langkah antisipasi memasuki kemarau panjang.
Warga Gunakan Air Sungai untuk Minum dan Masak
