“Saya mendengar ada keributan di SDN Mande 3, katanya selain karena ada guru honorer yang dipecat, juga terindikasi ada pungli juga,” kata Eddy, tuturnya.
Dia mengatakan, masalah pemecatan guru honorer memang sering terjadi yang disebabkan berbagai macam pelanggaran. Sebagai pemerhati pendidikan, dirinya berharap agar tidak ada lagi apa lagi dengan kasus yang sama.
“Saya harap tidak ada lagi kasus serupa yang terjadi di Kabupaten Cianjur ini, terlebih di dunia pendidikan,” kata dia.
Terkait dugaan pungli yang dilakukan oknum guru honorer tersebut, sebagai pimpinan atau Kepala Sekolah seharusnya terlebih dahulu bisa menelaah langkah yang harus diambil, dan juga harus disaksikan oleh komite kepada guru yang bersangkutan.
“Harusnya ditanya dulu sama yang bersangkutan kenapa bisa melakukan hal itu? Apabila kepala Sekolah dan komite tidak mengetahui maka harus menerima segala resiko yang diberikan oleh Atasan bahkan sampai pemecatan, apalagi kalau kasusnya pungli jangankan honorer PNS sekalipun harus ditindak,” katanya.
Eddy mengatakan, pihak tetap menyayangkan dan prihatin dengan adanya guru hohorer yang dipecat, kalau dilihat dari sisi materi gaji seorang guru honorer itu tidak seberapa. Bahkan mungkin untuk kebutuhan sehari-hari saja masih harus berpikir.
“Sebenarnya jejak guru honorer ini mempunyai prestasi dan dedikasi yang bagus, seharusnya di pertahankan demi mencerdaskan generasi muda dan kemajuan sekolah,” tutupnya.(bay/mg2/red)
Wabup Minta Itda Turun Tangan
