CIANJUR, cianjurekspres.net – Rohadi ,38, warga Kampung Cikawung RT 04/RW 04, Desa Sindangsari, Kecamatan Sukanagara, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon Nangka, Senin (11/6) pukul 14.30 Wib.
Pertama kali tubuh korban ditemukan menggantung oleh Icih, 40, saat ia keluar belanja ke warung. Kurang lebih 200 meter dari dari rumah, di tengah jalan ia dikagetkan dengan adanya sesosok manusia yang tergantung di pohon nangka. Selanjutnya ia menginformasikan temuanya itu kepada Aep, 55, tetangganya, dan oleh Aep dilaporkan kembali ke ketua RT setempat lalu diteruskan kepihak kepolisian.
Tak jelas pemicu tindakan nekat korban, yang sehari-hari berjualan sayuran itu. Namun diperkirakan faktor tekanan ekonomi (kemiskinan) yang menyebabkan korban bertindak nekat.
“Ya di saat saya mau keluar dengan tujuan mau belanja ke warung, di perjalanan saya dikagetkan dengan adanya sosok manusia yang tergantung dipohon nangka, dengan belum tahu siapa orang yang nekat bunuh diri itu. Saya langsung laporkan temuan itu ke pak Aep, dan oleh pak Aep mungkin laporannya diteruskan kepihak kepolosian,” ujarnya kepada Cianjur Ekspres, Selasa (12/6).
Kapolsek Sukanagara AKP Munawir, membenarkan kejadian warga tewas dengan gantung diri. “Benar, ada kejadian seperti itu,” ujarnya saat dihubung kemarin (12/6).
Dikatakan Munawir, kalau dari hasil pemeriksaan medis dari Puskesmas Sukanagara, mengatakan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan pada korban. Yang ada adalah tanda-tanda orang tewas dengan gantung diri. Di antaranya lebam karena jeratan pada leher, keluar cairan mani dari alat kemaluan.
“Dari dubur juga keluar cairan. Tak diketahui persis penyebab tindakan korban, hanya kalau dari penuturan dan keterangan pihak keluarga, korban nekat gantung diri diduga karena ada perselisihan untuk menentukan tempat berlangsungnya perayaan Idul Fitri 1439 H. Selain itu bisa juga karena faktor ekonomi,” ujarnya menjelaskan.
Lanjut Munawir menjelaskan, dari olah TKP yang dilakukan polisi, korban nekat gantung diri dengan menggunakan sebilah sabuk yang diikatkan ke pohon nangka. “Untuk saat ini karena memang pihak keluarga sadar karena musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi. Maka, di malam tadi juga (Senin malam, red) korban oleh kelurga juga dibantu warga sekitar. Korban itu sudah selesai dikebumikan,” tutupnya.(mg1/red)