“Saat itu keluarga menolak denga alasan ekonomi. Namun kami bujuk untuk mau ditangani, sebab sekarang pelayanan untuk kelas3 gratis,” kata dia.
Tetapi, meskipun sudah dilakukan penanganan medis dan dipantau secara rutin oleh petugas puskesmas AMI tidak bisa diselamatkan lantaran Bronkhopneumoni yang sudah berat, ditambah Respiratory Distress Syndrome (RDS) yang disebut juga Hyaline Membrane Disease (HMD) atau sindrom gawat napas yang disebabkan defisiensi surfaktan.
“Jadi kematiannya itu akibat Pnemunia yang juga berdampak pada asupan gizi yang kurang, bukan akibat gizi buruk. Kami juga sudah datangi keluarga, sebagai bentuk perhatian pemerintah,” pungkasnya.(mg2/bay/red)
Menderita Gizi Buruk, Seorang Balita Meninggal Dunia
