Menderita Gizi Buruk, Seorang Balita Meninggal Dunia

Menderita Gizi Buruk, Seorang Balita Meninggal Dunia
GIZI BURUK: Arya Muhamad Ibrahim, warga Kampung Pasir Terong, RT 02/RW 08, meninggal dunia akibat menderita gizi buruk.(ISTIMEWA)
0 Komentar

Mutawali mengaku jika dirinya baru dua bulan terakhir menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial, ia mengaku jika ada hal-hal seperti ini justru akan berupaya mencari solusi terbaik.
“Kami tidak pernah mempersulit proses KIS, dan apabila ada warga yang tidak mampu sebenarnya bapak Bupati Irvan Rivano Muchtar juga menggratiskan tapi untuk kelas III jadi kalau urusan BPJS maupun KIS seharusnya dikebelakangkan dulu, yang penting nyawa pasien harus diutamakan. Untuk kasus Arya besok Selasa (5/6) akan kita datangi kerumahnya,” tandasnya.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur mengklaim kasus gizi buruk di Tatar Santri terus menurun setiap tahunnya. Bahkan untu 2018 ini, tercatat baru ada 20 temuan gizi buruk, itupun langsung mendapatkan penanganan dari Dinkes.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Tresna Gumilar, menuturkan, jumlah temuan gizi buruk pada 2016 mencapai 323 kasus, tapi pada tahun berikutnya menurun sampai di angka 176 kasus, dan pada tahun ini baru di angka 20 kasus.
“Penurunannya drastis, dari 2016 ke 2017 pun sudah 54 persen. Tahun ini semakin rendah lagi,dan kami optimis tidak akan banyak,” kata dia saat dihubungi melalui telepon seluler, kemarin (4/6).
Dia mengatakan, untuk menangani gizi buruk di Cianjur, pihaknya terus terjun ke lapangan. Di antaranya dengan melatih para kader di posyandu guna melakukan penanganan maslah gizi berbasis masyarakat. “kami lakukan pemberian makanan dan penyuluhan yang dilakukan oleh tim kesehatan,” katanya.
Menurut Tresna, peran dari setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terkait juga diperlukan, terutama menyadarkan orangtua untuk memperhatikan gizi anaknya.
“Tidak hanya Dinkes, peran OPD lainnya juga perlu. Sinergitas tersebut bisa membuat angka gizi buruk terus menurun,” ungkapnya.
Terkait adanya informasi anak yang meninggal lantaran mengidap gizi buruk, Tresna menjelaskan jika AMI yang berusia 31 bulan itu mengidap tuberkolosis (TB) paru saat diperiksa di salah satu layanan kesehatan. Sayangnya, pengobatan yang dijalani anak tersebut tidak tuntas, sehingga pihak puskesmas kembali melakukan validasi.
Tresna menuturkan, pada 30 Mei AMI kembali berobat ke puskesmas Karangtengah da terdiagnosa Bronkhopneumoni berat da diberikanrujukan oleh dokter puskesmas.

0 Komentar