Menderita Gizi Buruk, Seorang Balita Meninggal Dunia

Menderita Gizi Buruk, Seorang Balita Meninggal Dunia
GIZI BURUK: Arya Muhamad Ibrahim, warga Kampung Pasir Terong, RT 02/RW 08, meninggal dunia akibat menderita gizi buruk.(ISTIMEWA)
0 Komentar

CIANJUR, cianjurekspres.net – Arya Muhamad Ibrahim, 3, anak pasangan dari Sri Rahayu dan Harun Armie warga Kampung Pasir Terong, RT 02/RW 08, Desa Maleber, Kecamatan Karangtengah, meninggal dunia akibat menderita gizi buruk di RSUD Sayang Cianjur, belum lama ini.
Harun Armie, 32, mengatakan bahwa anaknya didiagnosa gizi buruk oleh seorang dokter di Puskesmas Bojong Karangtengah pada 2016 lalu. Ingin anaknya sembuh, Harun diberikan rekomondasi dari puskesmas untuk diberikan rawat inap di RSUD Sayang Cianjur.
“Sebenarnya anak saya, Arya, sakitnya dari sejak tahun 2016 lalu,” kata Harun saat dihubungi Cianjur Ekspres, kemarin (4/6).
Harun mengatakan, selama dirawat di RSUD anaknya tidak menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan maupun Kartu Indonesia Sehat (KIS). Pasalnya, ketika proses pengurusan kelengkapan KIS maupun BJS dipersulit.
“Padahal waktu itu saya sudah memohon-mohon agar di ACC untuk proses KIS ke Dinas Sosial tapi tak digubrisnya,” terang Harun.
Tahun 2017 akhir Harun kembali mengurus persyaratan KIS maupun BPJS tersebut dinas terkait namun tetap tak bisa di prosesnya. Padahal menurut Harun, ia bersama istrinya sudah terdaftar di KIS dan dirinya ingin memasukan data anaknya agar menjadi peserta KIS.
“Saya tanya tapi katanya staf Dinsos data untuk KIS langsung dari pusat, dan pengakuannya kalau kuota KIS untuk Kabupaten Cianjur di tahun 2018 sudah habis. Dan anak saya (Arya) masuk ke daftar tunggu,” katanya.
Di samping itu, Harun mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak RSUD Sayang karena selama anak dirawat hingga meninggal mendapatkan pelayanan maksimal. Dia juga tak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada Komunitas Paguyuban Paduli Cianjur (PPC) dan Komunitas Kebo Irenk yang telah membantu selama perawatan di Rumah sakit.
“Saya harap ini menjadi pembelajaran bagi dinas terkait agar tidak lagi mempersulit orang susah seperti kami ini. Tak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Komunitas PPC dan Komunitas Kebo Irenk yang telah membantu selama perawatan anak saya,” kata Harun.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cianjur A Mutawali mengaku jika proses pembuatan KIS tidak ada yang sulit, adapun kasus sedang ramai di Medsos dirinya mengaku itu bukan permasalahan KIS melainkan takdir.

0 Komentar